Silap

Dan ironinya manusia itu bila meletakkan kebahagiaan pada suatu yang kekal terbinasakan.

Andai yang bahagia itu letaknya pada yang sihat, lalu bagaimana pula yang meredhai akan sakitnya; lalu dipanggil kembali pada saat itu?

Andai yang bahagia itu letaknya pada yang kaya, lalu bagaimana pula yang berlapang akan kefakirannya; lalu diusahkan berkeluh walau sedikit?

Andai yang bahagia itu letaknya pada yang bercinta dan berpasang, lalu bagaimana pula yang bermanfaat sendirinya; lalu diisi dengan ilmu setamaknya?

Andai yang bahagia itu letaknya pada yang bersenang masanya, lalu bagaimana pula yang bersibuk-ralit masanya; lalu dipenuhi dengan amal jariahnya?

Dan ironinya manusia itu bila meletakkan kebahagiaan pada sesuatu yang kekal terbinasakan.

Mz,
18-10-18.